Sabtu, 30 Oktober 2010

I B U

Aku lahir tanpa apa-apa,
Engkaulah yang mengajariku segalanya,
Membesarkanku dengan segala upaya,
Berharap aku kan jadi orang yang berguna..

Ketika aku menangis dalam takut,
Engkaulah yang menenangkanku..
Dan ketika aku jatuh sakit,
Engkaulah yang selalu berada di sampingku..

Engkau menegurku ketika aku salah,
Engkau mengingatkanku ketika aku lupa,
Engkau menghiburku ketika aku sedih,
Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka..

Kini aku telah dewasa,
Berusaha mengejar dan meraih cita-cita,
Berharap kan menjadi orang yang berguna,
Demi mewujudkan harapan dan impian keluarga..

Terima kasih ibu,
Engkaulah segalanya bagiku,
Tanpamu kini aku bukanlah apa-apa,
Kasihmu padaku tak kan terbalas sepanjang masa...

Kamis, 28 Oktober 2010

Banjir ( tugas jurnalistik )

JAKARTA, SELASA -- Hujan deras yang mengguyur Jakarta, Senin (25/10/2010), langsung menyebabkan gendangan air di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota. Akibatnya, sejumlah wilayah mengalami kemacetan yang cukup parah. Selama beberapa jam, Jakarta lumpuh total.

Bukan kali pertama kondisi ini terjadi. Setiap hujan datang, sejumlah wilayah di Ibu Kota selalu dihadapkan pada permasalahan yang sama. Genangan air di ruas jalan, lebih disebabkan kurang baiknya drainase dan saluran air yang tersumbat sampah.

Tak hanya di jalanan, banjir juga terjadi di sejumlah wilayah pemukiman warga, seperti yang terjadi di kawasan Jakarta Utara. Sedikitnya, empat kelurahan terendam banjir dengan ketinggian mencapai pinggul orang dewasa.

"Setiap hujan datang, wilayah kami selalu menjadi langganan banjir. Tapi, yang sekarang jauh lebih parah dari tahun sebelumnya," kata Wawan, ketua RT 04/029, kelurahan Pesanggrahan, Jakarta, Senin.

Terus meningkatnya permukaan air di wilayah tersebut membuat sebagian masyarakai panik. Sejumlah anggota keluarga terlihat melakukan upaya evakuasi terhadap anggota keluarga mereka, dari anak kecil hingga lansia.

Sampah
Peristiwa banjir yang terus berulang, disinyalir disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam membung sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah ke kali sehingga menyumbat aliran air sehingga meluap.

Penyebab lainnya adalah masih banyaknya lokasi-lokasi pemukiman yang tidak sesuai peruntukannya. "Pemerintah harus tegas menyikapi masalah ini. Jika tidak, Jakarta akan kehilangan daerah serapan," ujar Mahmudin, pemerhati masalah lingkungan.